Mendengar pantai Santolo mungkin untuk beberapa rider sudah
tidak asing lagi, pantai yang populer ini terletak di kec.Cikelet, sebelah selatan pusat kota Garut atau biasa
disebut Garut Selatan, Garsel atau Garsela,
jarak tempuh dalam waktu 3,5 jam perjalanan atau sekitar 88 km dari Garut Kota. Kawasan Pantai Santolo ini sudah menjadi salah satu tempat wisata
pilihan untuk masyarakat Garut, disana sudah ada fasilitas permainan air,
penginapan, cideramata dan sebagainya.
Selain Pantai Santolo ternyata di daerah Garut
Selatan juga ada beberapa pantai lainnya yang kebanyakan orang tidak
mengetahuinya karena lokasinya sedikit tersebunyi, Pantai Jayanti, Pantai
Rancabuaya, Pantai Cijeruk Indah, Pantai Karang Paranje, Pantai Manusulu,
Pantai Pasir Gunung Geder, dan Pantai Sayangheulang.
Keindahan pantai-pantai di Garut Selatan membawa BnB kembali berpetualang
(cihuuiii.. ).
Dengan berbekal informasi yang
kami dapat dari berbagai sumber dan beberapa laporan perjalanan dari beberapa
komunitas / klub yang sudah menjelajah ke sana, semakin menambah semangat kami
untuk berpetualang..
Meluncur
BnB-Depok, Pada hari Jumat (11/10/13) Para Bikers dan Boncengers yang siap berpetualang sudah berkumpul di Gereja GPIB Pancaran Kasih Depok ada 11 orang (8 Bikers, 3 Boncengers) namun yang berkumpul pada malam itu hanya 9 orang Bro Meigi, Bro Boma, Bro Yosie, Bro Eben, Bro Puni, Sis Keke, Sis Yolan dan ada 2 biker istemewa yang ikut bersama kami yaitu salah satu calon anggota BnB Bro Stephen dan seorang biker dari GPIB Damai Sejahtera Bro Yogi. Nah.. satu biker dan boncengannya menunggu kami di Bogor yaitu Bro Victor dan Sis Wiwid.
Setelah briefing dan berdoa bersama beberapa teman yang hadir untuk
melepas kami berpetualang, Jam 01.00 rombongan berangkat kearah kota hujan. Eh..
baru jalan sedikit motor Bro Yosie mogok, setelah di cek sana-sini ternyata oh
ternyata bensinnye abisss mas bro #tepokjidat. Setelah isi bensin perjalanan lanjut memasuki kota hujan
yang sepi dimalam hari dan dingin menyambut kami.
Klo mau touring jangan lupa cek bensin dari rumah ya bro. :)
Angin malam kearah Bandung sempat
membuat rasa kantuk itu menghampiri kami. Untuk menghilangkan rasa ngantuk kami
menepi ke sebuah mini market sebelum masuk arah Cianjur untuk istirahat
sebentar serta membeli amunisi (makanan ringan). Setelah dirasa segar kembali,
perjalanan kami lanjutkan bersama truk-truk pasir di jalan raya memasuki
kota cianjur. Suasana jalan kota Cianjur
yang sepi, lampu-lampu jalan yang menerangi membawa kami melipir ke sebuah
hotel pertamina (Ga tahan ngantuk bro.. hehehe..), disebelah hotel terdapat pelataran
apotik yang cukup luas untuk kami
istirahat
Sabtu
(12/10/13) Jam 5.30 Wib, alarm berbunyi (kebiasaan alarm ngantor :D), semua bangun
dengan muka berantakan hahaha... biar
seger dikit para kita ngupi pagi dulu di warung sebelah sambil briefing kecil
untuk memasuki jalur ke arah Ciwidey dan menuju Cidaun namun sebelumnya tujuan
pertama adalah sarapan dulu di daerah
Bandung biar kuat nih melanjutkan perjalanan..
Brmmm...brmmm..brmm..
tancap gas ke daerah Bandung untuk sarapan.. Kurang lebih 1 jam perjalanan,
akhrnya kami menemukan tempat makan yang lumayan murah Bubur Ayam & Nasi
Uduk “Monggo Mampir” nama tempatnya (lah, ini di bandung ape di jogja ya ? @*@
).
Hahaha.. iya
namanya emang Jawa banget ya tapi ini tempat di Bandung kok bro, Cuma lupa
nyatet nama jalannya apa :P. Makananya lumayan murah dan enak, ya harga
mirip2lah kaya di jakarta Bubur &uduk +- Rp.6000,- hehehehe...
Sippp.. semua pasukan sudah terisi kembali tenaga dan perut, mari kita lanjutkan petualangan ini (kebanyakan istirahat nih.. hahaha.. *joke). Waktu juga telah menunjukan 8.49
Wib, Lanjut perjalanan kami menuju titik
berikutnya adalah Ciwidey, menurut informasi yang kami dapat bahwa dari posisi
kami sarapan sampai di Ciwidey ngga terlalu jauh kurang lebih 1 Jam perjalanan. Okelah..
tancepp bro... perjalanan menuju Ciwidey dipagi hari di temani hamparan langit
biru dan warna hijau pemandangan alam, seakan mereka mengucapkan “Selamat Pagi
Bro!” (arggh.. (-_-) lebay)..
Jalan berliku dikiri dan kanan kami hutan, udaranya sejuk banget |
Tepat Jam 9.30 kita sampai di Ciwidey, Cuma sayang
ga bisa berhenti di pintu masuknya karena rame banget bro, mungkin karena
liburan kali ya.. tapi kita tetep maksain narsis berhenti di tepi jalan yang di
kelilingi pohon-pohon yang tinggi.
Setelah
cukup kita berfoto-foto, kami lanjutkan lagi perjalanan kita menuju daerah
perkebunan teh Rancabali. Jalan yang berliku dan pemandangan yang menakjubkan
membuat kita semua merasa senang gembira (ahaii.. kaya bocah), tapi bener bro
& sis ini pemandangannya keren banget..
Jalananya manteb bangeettt.. namun ada beberapa ruas jalan yang baru
selesai di aspal dan ada juga yang baru setengah, tapi selebihnya mulus banget,
nah.. yang suka mereng-mereng silahkan nyoba disini deh haha.. asik banget.. Ngga
lupa kami berhenti dan mengabadikan tempat yang indah ini.
Jalan & pemandangannya ajieebb di Rancabali |
Puas
berfoto-foto kami melanjutkan perjalanan kami
menuju Pantai Jayanti (Seru
nihh..)
Setelah tadi
kita melewati jalan yang menakjubkan tibalah kami di ujung jalan antara jalan
aspal bagus dan rusak (hiks..hiks..) semakin jauh kami lalui semakin rusak pula
jalananya.. Jalan berlobang, batu kerikil sampai tanah merah. Bukan main mas
bro & Sis sekalian ini jalanan bener lagi dalam perbaikan ternyata
sepanjang 30 km, perjuangan kami sangat-sangat di uji di jalur ini..
Jalur tanah dan berbatu sangat menyulitkan apa lagi tanjakan yang sangat curam membuat kami harus menjaga stabilisasi dan keimbanganisasi motor. Ketika kami sampai di sebuah jalan ada 2 Eskavator yang sedang bekerja membelah tebing, membuat kami berhenti untuk menunggu batu-batu besar itu disingkirkan dari jalan.. (krik..krik..krik.. mau balik males, mau lanjut jg males nih) setelah lama nunggu eh, tuh eskavatornye yang mindahin batu mogok dong (aaarggh..) alhasil para pekerjanya turun tangan angkat-angkat batu dan cuma bisa buat jalan motor, itupun masih ada batu gede yang harus dilewati.. (Fiuhh..)
|
Akhirnya
rintangan tersebut bisa kami lewati, namun jalan bertanah dan debu masih
panjang cui,, hahaha... beberapa kilo dari tempat kami berhenti tadi terlihat
lah 2 motor yang parkir di sebelah bedeng dan setelah kami mendekat ternyata ada
bro Yosi dan bro Meigi yang lagi asik tidur// eh..buset ya kite nunggu tuh batu
diberesin dengan penuh rasa cemas. .. nah mereka enak tidur... wakakak..
Setelah
mereka bangun perjalanan kembali dilanjutkan.. tapi masih dijalur dan jalan yang penuh debu
dan tanah perjalanan kami masih panjang kawan untuk keluar dari lembah kelam ini..
hahaha..
Curug dipinggir jalan |
Tapi di tengah perjalanan ketika beberapa motor jalan lebih dulu, bro puni, bro victor dan bro eben melihat sebuah curug kecil yang ada di pinggir jalan, tanpa berpikir panjang mereka pun berhenti untuk mengabadikannya, sementara itu bro eben mencoba mengejar rombongan di depan agar bisa ikutan foto.
Namun sayang
curugnya lagi ga ada airnya jadi kurang gimana gitu.. hehehe..
Setelah foto-foto,
bro eben kembali “udeh jauh, ga ke
kejar.. lanjut aja yuk..” ungkap bro eben.
Dengan
kekuatan penuh mereka pun mengejar rombongan di depan (kuat doang kaga ngebut
bro.. takut selip hahaha..)
Akhir merekapun
dipertemukan kembali dengan rombongannya #talikasih hehehe... petualangan di jalanan manteb ini
kembali kami lanjutkan..
dan sebuah
titik cerah mulai terlihat arah menuju Pantai Jayanti sudah mulai nampak
penderitaan kami sepertinya akan berkurang.. hehehe...
Lapar..lapar..lapar...
waktu sudah menunjukan pukul 12.00 Wib..
tepat ketika kami keluar dari lembah kekekalaman.. langsunglah tanpa berbasa-basi
menyerbu sebuah tempat makan sekaligus beristirahat sejenak.
Tempat kita makan dan istirahat sebelum P. Jayanti |
_bersambung ya:)